Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 24 Februari 2011

Fenomena Mayat Berjalan Sendiri di Tana Toraja


Konon disebuah gua di desa Sillanang sejak tahun 1905 telah ditemukan mayat manusia yang utuh, tidak busuk sampai sekarang. Mayat itu tidak dibalsem seperti jang dilakukan orang-orang Mesir Purba bahkan tidak diberi ramuan apapun.

Tapi bisa tetap utuh. Menurut pendapat Tampubolon, kemungkinan ada semacam zat digua itu yang khasiatnya bisa mengawetkan mayat manusia. Kalau saja ada ahli geologi dan kimia yang mau membuang waktu menjelidiki tempat itu, agaknya teka teki gua Sillanang dapat dipecahkan.



Di samping mayat yang anti busuk, ada pula mayat manusia yang bisa berjalan diatas kedua kakinya, bagaikan orang hidup yang tidak kurang suatu apa. Kalau mau dicari juga perbedaannya, ada, tapi tidak begitu kentara. Konon menurut Tampubolon, sang mayat berjalan kaku dan agak tersentak-sentak. Dan dalam perjalanan itu ia tidak bisa sendirian, harus ditemani oleh satu orang hidup yang mengawalnya, sampai ketujuan akhir yaitu rumahnya sendiri. Mengapa harus demikian?

ceritanya begini. Orang-orang Toradja biasa menjelajah daerahnya yang bergunung-gunung dan banyak ceruk itu hanya dengan berjalan kaki. Dari zaman purba sampai sekarang tetap begitu. Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak atau yang semacamnya. Nah dalam perjalanan yang berat itu kemungkinan jatuh sakit dan mati selalu ada.

Supaya mayat tidak sampai ditinggal didaerah yang tidak dikenal (orang Toraja menghormati roh setiap orang yang meninggal) dan juga supaya ia tidak menyusahkan manusia lainnya (akan sangat tidak mungkin menggotong terus-menerus jenazah sepanjang perdjalanan yang makan waktu berhari-hari), maka dengan satu ilmu gaib, mungkin sejenis hipnotisme menurut istilah zaman sekarang, mayat diharuskan pulang berjalan kaki dan baru berhenti bila ia sudah meletakkan badannya didalam rumahnya sendiri.

Dan bayangkan saja, majat itu tahu arah jalan, dan tahu yang mana rumahnya! Kendati demikian masih ada satu pantangan: majat yang berjalan itu tidak boleh disentuh. Mungkin kalau disentuh mukdjizat yang menyulapnya dengan serta merta hilang. Wallahu'alam.

Keanehan terakhir yang tidak begitu menakjubkan adalah "ballo" (tuak) jang kalau diminum tidak memabukkan, betapapun banyak anda meminumnya. Tuak yang diramu dengan sejenis kulit kayu ini disamping memanaskan badan juga menambah tenaga dan memperpanjang umur. Mungkin benar juga, karena usia penduduk disana rata-rata mencapai 80 sampai 100 tahun. Apakah ballo akan sama mudjarabnja kalau diminum diluar Toradja, masih belum di coba.

Rabu, 23 Februari 2011

11 Pimpinan Militer Paling Buruk di Sepanjang Sejarah

Dalam perang, ada pemenang dan pecundang. Kadang-kadang pasukan dikalahkan karena mereka hanya menghadapi musuh yang lebih besar dan lebih kuat.Lain waktu mereka kalah karena beberapa taktik dan keadaan aneh yang tidak seorang pun bisa meramalkan, atau karena mereka benar-benar dikalahkan oleh musuh yang licik.
Kadang-kadang pasukan bahkan kalah karena cuaca buruk (seperti yang terjadi pada armada Mongol Kubilai Khan di 1281 Masehi, yang hancur oleh topan saat mencoba untuk menyeberang selat sempit antara Korea dan Jepang.) Namun, ada juga kekalahan akibat semata-mata ketidak mampuan seorang pemimpin.
Tentu saja, bahkan seorang pemimpin militer yang baik dapat mengalami hari yang buruk. Dengan demikian, daftar ini bukan tentang pemimpin yang hanya kalah perang, tapi mereka yang mengalami kekalahan karena kecerobohan dan ketidak cakapan sang pengatur taktik.
Beberapa di daftar ini karena mereka dianggap sebagai orang yang jauh lebih mampu daripada sejarah menunjukkan mereka telah, dalam kata lain, selain pemimpin terburuk, daftar ini juga berisi pemimpin yang paling berlebihan, yang tidak layak mendapat gelar sebagai pemimpin,
ini bukan daftar Jenderal saja, tetapi beberapa di antaranya bahkan mungkin bukan dari kalangan militer, yang menjadikan keputusan yang mereka ambil menyebabkan bencana untuk tentara mereka .
di sini adalah daftar sepuluh pemimpin yang paling tidak kompeten, berlebihan, atau hanya pemimpin militer yang beruntung mendapat jabatan yang tidak sesuai dalam sejarah.
11. Field Marshall Bernard Montgomery, InggrisDia tidak benar-benar seorang komandan lapangan yang buruk.Bahkan, ia salah satu cukup yang cukup bijak. Satu-satunya alasan dia dalam daftar ini adalah, seperti Macarthur dari Inggris, dia juga mungkin menjadi salah satu komandan yang berlebihan pada Perang Dunia II .
Sedangkan Monty dikreditkan-dan memang seharusnya begitu-untuk kemenangan di El Alamein, Mesir pada bulan Oktober 1942, harus diingat ia berjuang menghadapi korps pasukan Jerman Afrika yang lelah dan sudah patah semangat yang kekurangan dukungan udara yang signifikan saat badai pasir.
Inggris dan sekutu mereka, sebaliknya, Rommel kalah jumlah besar-besaran di hampir setiap kategori, membuat kemenangan yang tertunda beberapa rantai yang luar biasa peristiwa-akhirnya tak terelakkan.
Sayangnya, tidak seperti para pendahulunya, Monty memilih untuk tidak menindaklanjuti kemenangannya dengan mendorong Jerman keluar dari Afrika segera,ia menunggu sampai dengan bulan Mei tahun 1943 yang akhirnya mencapai apa yang seharusnya sudah dilakukan bulan sebelumnya. Tapi Mesir bukan masalah nyata Monty.
Yang datang kemudian, pertama dengan rencana pendaratan berlebihan di Sisilia (pasukan Patton mengalahkan Angkatan Darat Inggris dibawah pimpinan monty untuk Messina meskipun mereka dua kali lebih sedikit jumlahnya), diikuti dengan upaya menyedihkan untuk menangkap Caen, Perancis pada Hari-H.
(Kota ini tidak diambil hingga 18 Juli 1944, enam minggu setelah pendaratan pertama.) Lalu ada Operasi Markey Garden pada bulan September 1944, upaya untuk mengambil tiga jembatan utama di Belanda yang akan membuat pelarian ke dalam Lembah Ruhr memungkinkan .
Ide bagus, tetapi cukup buruk dalam penerapan, dan hasilnya 6.000 pasukan Inggris di Arnhem menyerah dan jalan buntu sementara yang berlangsung sampai musim semi berikutnya. Monty punya taktik bagus, hanya saja ia cenderung terlalu takut ketika dia harus lebih agresif, dan terlalu agresif ketika kondisi mengharuskannnya bertahan.
10. Field Marshall Erwin Rommel, Germany Ini adalah hal yang paling kontroversial sehingga mudah dipilih sebagai daftar,karena sebuah peristiwa"Desert Fox" .Dalam pembelaan saya, saya tidak berpendapat bahwa Rommel adalah seorang jendral yang buruk.
Bahkan, mengingat keadaan ia harus berurusan dengan-kurangnya pasokan, kondisi yang berat, yang terus-menerus kalah jumlah-dia melakukan pekerjaan yang luar biasa dikatakan sebagai kesusksesan Jerman -atau, paling tidak, Jendral yang paling populer.
Plus, fakta bahwa ia terlibat dalam komplotan untuk membunuh Hitler-meskipun sangat terlambat dalam permainan-membuatnya menjadi pahlawan bagi kedua belah pihak. Namun, dalam hal pencapaian aktual, mungkin tidak cukup untuk mengangkat reputasinya.
Sementara komandan agresif dan mampu, ia cenderung kasar, tidak toleran, unteachable dan mendekati ke titik kenekatan, yang mungkin salah satu alasan ia dikalahkan oleh Inggris di Afrika Utara tidak hanya sekali, tetapi dua kali (pertama kalinya di tangan Inggris Jenderal Auchinleck, kedua kalinya oleh Montgomery) dan akhirnya mendorong pasukan JErman keluar dari benua itu.
Setelah dia diberi tugas untuk mengamankan garis pantai Perancis dari invasi sekutu (Tembok Atlantik) ia mengawasi pembangunan bunker penghalang hebat dan emplacements pistol untuk mencegah kedatangan sekutu di pantai Normandia pada tanggal 6 Juni 1944 untuk sekitar setengah jam atau lebih, dengan demikian menunjukkan kesia-siaan tergantung pada pertahanan tetap untuk menghentikan invasi (pelajaran Jerman harus ingat dari upaya sia-sia Prancis untuk memegang Garis Maginot pada tahun 1940).
Jelas, tidak semua kesalahan ini murni kesalahan Rommel saat ia memang harus bekerja di bawah keterbatasan yang ditetapkan kepadanya oleh der Fuehrer , tapi ketika seseorang menganggap reputasinya yang mendekati lendaris, tampaknya ia seharusnya mampu berbuat lebih banyak untuk menghentikan invasi sekutu di Perancis.
9. Admiral Gunichi Mikawa, JepangIni adalah kasus di mana seorang komandan berhasil menikmati kemenangan besar, sebelum segera menyia-nyiakan kesempatan berharga yang diberikan kepadanya. Laksamana Mikawa dari Jepang dikenal karena kecerdasan dan penilaian yang baik ketika ia diasumsikan komando armada 8 Jepang di Rabaul pada bulan Juli 1942.
Hanya sebulan kemudian, dia memimpin armada yang sama untuk salah satu kemenangan terbesar angkatan laut Jepang di Perang Dunia Kedua ketika, selama malam 08-09 Agustus 1942, ia menyelinap ke perairan Guadalcanal dan mengirim empat kapal sekutu penjelajah ke arah dalam waktu hanya satu jam.
Dalam melakukannya, ia meninggalkan Marinir di Guadalcanal tanpa perlindungan laut dan membawa jangkar ke pantai. Namun, seperti halnya kemenangan yang telak-dan pelucutan pasukan Amerika di Guadalkanal-, Admiral ini tanpa sebab yang yang jelas segera menghentikan serangan itu dan pulang ke rumah, sehingga menyelamatkan Angkatan Laut AS dari penghinaan lebih lanjut dan kehancuran.
Laki-laki itu menunjukkan sedikit lebih agresif dengan menenggelamkan kapal-kapal yang agak rusak, sehingga pihak AS akan terpaksa mengungsi ke Kepulauan Solomon dan perang akan menjadi lebih panjang, selama hampir satu tahun.
Ia dikritik oleh atasannya untuk kemoloran waktu, dia dimutasi ke jabatan dan peran yang lebih kecil selama sisa perang sampai ia dipaksa pensiun oleh Angkatan Laut Jepang pada Juni 1945, tiga bulan sebelum perang berakhir.
Bukan seorang perwira yang buruk, tapi seorang perwira dengan waktu yang buruk.
8. Saddam Hussein, Iraq Orang tidak biasanya berpikir tentang Jagal dari Baghdad sebagai pemimpin militer (meskipun dia suka memakai seragam), tetapi untuk dua puluh empat tahun ia menyebut tembakan di Irak.
Seperti Hitler (lihat No 1) setiap operasi militer itu diawasi oleh dia secara pribadi dan dengan sangat rinci, meskipun, sekali lagi seperti Hitler, ia mempercayakan operasi taktis sehari-hari kepada sekelompok pasukan tidak cakap yang lebih setia daripada dengan kelompok yang cakap dan ahli di medan tempur
Pertimbangkan bahwa selama pemerintahannya, Saddam mengawasi tiga konflik besar (invasi ke Iran dan Teluk Persia I & II) konflik menyeret Iran selama 8 tahun sebelum Saddam akhirnya digugat untuk perdamaian. pertahanan Kuwait pada tahun 1991 dilakukan pasukan AS dan koalisi hampir mengorbankan seluruh pasukan sadam belum sementara perang difollow-up sebelas tahun kemudian (AS memimpin invasi ke Irak pada tahun 2003) biaya dirinya baik.
Mungkin idenya terbaik meyakinkan dunia ia WMD dalam upaya untuk mencegah invasi, sehingga mendorong penaklukan yang ia hindari. Terburuk, dia lupa memberitahu jendral sendiri WMDs itu hanyalah bagian dari imajinasi , banyak kekhawatiran mereka karena mengandalkan pasukan ahli untuk memperlambat pasukan Amerika di Baghdad.
Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa tidak ada komandan militer Amerika pernah memiliki sekutu yang lebih baik daripada dengan Orang Pemarah dari Tikrit.
7. Jenderal George McClellan, Amerika Serikat Sementara ada sejumlah jenderal buruk selama Perang Sipil Amerika-terutama di sisi Union sayangnya-yang yang biasanya mendapatkan prestasi karena menjadikan perang lebih lama berlangsung adalah Jenderal Union George McClellan.
McClellan bukan Jendral terburuk di tentara Union itu mungkin milik orang-orang seperti Joe Hooker atau Ambrose Burnside-tapi ia adalah yang paling hati-hati, dalam perang hal itu bisa sama berbahayanya dengan terlalu berani.
Dalam perintah dari Union Army November, 1861 sampai ia diberhentikan oleh Lincoln setelah Pertempuran berdarah dan disimpulkan Antietam pada bulan September, 1862, McClellan terkenal karena mengambil pendekatan lambat yang mengakibatkan penundaan berkesudahan dan kesempatan terlewatkan untuk mengatasi pemberontak yang berpotensi memperpendek perang.
Untuk dicatat, beberapa penulis biografinya menulis bahwa McClellan ragu-ragu untuk berkomitmen dalam pertempuran karena kepedulian terhadap kehidupan anak buahnya tetapi peluang yang hilang secara potensial untuk mengalahkan Tentara Konfederasi yang lebih kecil beberapa kali mungkin menjadi perang berlarut-larut selama bertahun-tahun, benar-benar mengakibatkan kerugian yang lebih besar , mengingat jika saja dia dan pengalamannya lebih agresif dalam melakukan penyerangan.
penghinaan pribadi pria itu untuk Lincoln juga tidak bijaksana (ia pernah menolak untuk menemui presiden ketika ia mengunjungi rumahnya di Washington, dia mengaku pergi ke tempat tidur dan tidak bisa diganggu), sedangkan ambisi politiknya dia melawan Lincoln di tahun 1864 pada pemilu, membuat reputasinya sebagai Pimpinan tentara Union semakin terpuruk
6. Jenderal Robert Georges Nivelle, PerancisDouglas Haig adalah Jenderal dari British Expeditionary Force di Perancis selama Perang Dunia Pertama (lihat no 5.), sedangkan Robert Nivelle adalah untuk Perancis.
Seorang perwira artileri Perancis yang mengambil komando Angkatan Darat Perancis pada bulan Desember 1916, ia langsung mulai melakukan hal yang berarti sangat sedikit, dan hanya duduk menonton anak buahnya dan pasukan JErman saling membantai satu sama lain dalam skala yang tak terbayangkan.
Pada Pertempuran Verdun (21 Februari - 18 Desember 1916) Nivelle memimpin pergerakan tentara Perancis seperti babi melalui sebuah pabrik sosis, dan menjadikan setengah juta korban tewas dalam pertempuran sebelum semuanya berakhir. Dan hal itu adalah akibat dari nasib buruk dan perencanaan yang mentah dari “Nivelle Offensive” pada musim semi tahun 1917 .
yang direncanakan Menjanjikan kemenangan cepat dan akurat atas Jerman, pada bulan April 1917 Nivelle mengirim lebih dari satu juta tentara Perancis melawan tentara Jerman yang jumlahnya separo dari psukan Perancis, tapi malah pasukan perancis dibantai.
Pada saat pemerintah Perancis akhirnya menarik mundur tentaranya tiga minggu kemudian, lebih dari seperempat juta pasukan Perancis telah terbunuh atau terluka dan tentara berada di ambang pemberontakan .
Itu dianggap satu-satunya cara untuk mencegah tentara Perancis lari dari medan peperangan dan mencegah kehancuran total pada tentara sekutunya, dengan menyerahkan kemenangan ke Jerman secara mutlak.
(Di sisi lain,Jika Jerman menang di musim panas tahun 1917,tidak akan ada Hitler dan tidak ada Perang Dunia Kedua dan sejarah akan mengambil jalur yang jauh berbeda ) Tidak seperti rekan Inggris-nya, Sir Douglas Haig, Nivelle tidak kembali pulang sebagai pahlawan tetapi ia menyelinap ke beberapa pos dalam ekuivalen Tentara perancis di Afrika yang dikirim ke Siberia-untuk menyelesaikan sedikit sisa dari kariernya.
Dia meninggal pada tahun 1924 dan dimakamkan dengan penuh kehormatan militer ... dan kemudian segera dilupakan.
5. Jenderal Sir Douglas Haig , Inggris
Komandan pasukan Inggris di Perancis selama kekalahan Pertempuran Somme tahun 1916, Haig memiliki perbedaan dia menjadi komandan yang menyebabkan kematian terbanyak pasukan Inggris dalam satu hari pada pagi hari tanggal 1 Juli, 1916 ,60.000 pasukan-20% dari seluruh kekuatan Inggris terbunuh atau terluka, dalam serangan yang gagal untuk mendapatkan salah satu tujuannya.
Haig, yang selalu optimis Namun, tidak mempertimbangkan besarnya kerugian korban yang ditimbulkan yang terburuk bahkan dia menulis di di samping hari buku harian "... korban total ... tidak bisa dianggap berat mengingat jumlah pasukan yang terlibat, dan jalur panjang kedepan yang diserang. "
Tentunya, jika di masa ini tulisannya tersebut akan mengakibatkan pemecatan langsung dari para perwira yang tersinggung, tetapi berbeda saat itu. Bahkan, Haig akan terus mengawasi pasukan Inggris selama sisa perang dan bahkan dipromosikan Memimpin sebagai Marshall karena prestasinya.
Di bawah kepemimpinannya , sekitar 800.000 tentara Inggris pada akhirnya mati. Hebatnya, Haig pulang sebagai pahlawan setelah perang dan masih dianggap telah menjadi komandan militer yang kompeten sampai hari ini (kebanyakan oleh orang yang tidak pernah berperang di bawah komandonya, ).
Meskipun tidak ada komandan di kedua pihak selama perang itu tampak gemilang karena mengakibatkan banyaknya korban, apa yang membuat Haig menonjol adalah ketidakpeduliannya kepada pembantaian dan keengganan untuk belajar dari tamparan keras dari bencana yang diderita pasukannya.
4. George Armstrong Custer, Amerika SerikatCuster mungkin telah membuat figur pahlawan 1940's di era Barat, tetapi dalam kehidupan nyata ia adalah pemimpin militer yang seharusnya menjadi pemimpin pejuang gurun.Kurang ajar, cerdas, dan secara pribadi berani, melepas yang besar adalah ketidakpeduliannya untuk kesejahteraan dan keselamatan para bawahan atau tentaranta.
(Sebagai salah satu Jenderal termuda di Union Army selama Perang Saudara, unit kavaleri-nya memiliki tingkat korban tertinggi dari setiap di Angkatan Darat). Dia juga bersikap buas ketika berurusan dengan orang Indian, ia akan menyembelih mereka tanpa penyesalan.
kesembronoannya akhirnya menjadikannya tertangkap, ketika ia memimpin Kavaleri ke-7 yang terkenal itu mengalami bencana di Little Big Horn pada bulan Juni 1876,ia kehilangan hampir seluruh komandannya dalam perjalanan beberapa jam ketika dia menyerang sebuah perkemahan India dengan beberapa ribu prajurit Lakota di dalamnya, di Cheyenne Utara, dan Arapaho .
Entah bagaimana, ia menjadi legenda sebagai hasil dari bencana-terutama melalui upaya tak kenal lelah dari istrinya, Libbie, yang kemudian berbicara atas namanya pada sisa hidupnya-dengan pepatah lama sehingga orang Amerika cenderung untuk menghormati kekalahan mereka( seperti Little Big Horn, the Alamo, Pearl Harbor, 9/11) lebih dari kemenangan mereka.
Sementara dia dipuja sebagai martir oleh jutaan orang Amerika selama beberapa generasi, Custer tidak bernasib baik dengan sejarawan akhir-akhir ini, yang telah datang untuk mengungkitnya demi untuk mencari publisitas pribadi, sebagai pembenci India, tukang jualan nyawa yang ambisius , dan menumpulkan reputasinya secara umum.
Apakah dia layak dicemooh? Tanyakan saja pada salah satu dari 267 orang yang meninggal bersama dia (belum lagi ratusan penduduk asli Amerika yang dia sembelih).
3. Douglas MacArthur Amerika SerikatMungkin dia Pahlawan bagi Amerika dari Teater Pasifik dan dalang Landings Inchon..Tapi Tidak jika Anda melihat catatan perangnya. Start with his incoherent strategy to defend all of the Philippines that ended in the disastrous surrender at Bataan in April of 1942 (the largest mass surrender of American troops in US history).
DiMulai dengan strategi koheren untuk membela rakyat Filipina yang berakhir pada bencana saat pasukannya menyerah di Bataan pada bulan April tahun 1942 (penyerahan massa terbesar tentara Amerika dalam sejarah AS).
Diikuti dengan ego antagonis yang membuatnya sering tidak dapat bekerja dengan Australia membela New Guinea dan keputusan gila yang menyarankan untuk menyerang Peleliu (basis Jepang tidak memiliki nilai strategis langsung dengan 10.000 pasukan AS menjadi korban dan mengambil dua bulan untuk mengendalikannya).
Kemudian ada desakan bahwa Roosevelt menyerang Filipina-meskipun kepulauan filipina tidak memiliki nilai cukup strategis sehingga ia bisa menepati janjinya kepada orang-orang Pilipino bahwa ia "akan kembali" (seolah-olah mereka peduli).
Operasi di Teluk Leyte mengambil begitu banyak dalam hal aset militer yang menjadikan Doug seorang diri membuat perang lebih panjang beberapa bulan. Tapi bagaimana Korea, Anda bertanya? Bukankah dia dalang di balik pendaratan Inchon yang memecahkan barisan belakang Tentara Korea Utara dan kemenangan(hampir) bisa dipastikan di semenanjung itu?
Ya , tetapi mengingat Inchon dipertahankan oleh hanya sebuah garnisun kecil dari sisa pasukan Korea yang sedang terkunci dalam pertempuran dengan pasukan PBB sekitar Pusan, yang berarti bahwa hanya komandan yang paling buruk yang akan gagal untuk mengambil alihnya.
Itu yang terjadi kemudian, bagaimanapun, dimana Doug menunjukkan sifat sejati; mengabaikan laporan intelijen bahwa satu juta pasukan Cina yang berkumpul di sepanjang perbatasan Korea siap untuk menyerang, tiba-tiba dia menemukan dirinya dikuasai oleh Mao dan terpaksa mundur 38 derajat.
Hanya saja kala itu dia dipimpin Truman (mungkin keputusan terbaik Truman sebagai Presiden) dan (penggantinya) Jenderal Ridgeway, rencana taktisnya membuat Korea luput dari menjadi antek soviet lain di masa mendatang.
Oke, ia adalah seorang gubernur militer yang layak di Jepang setelah mereka menyerah dan terus Rusia keluar dari Jepang, tapi di luar itu, tidak banyak yang dapat dikatakan baginya, baik sebagai seorang jenderal atau seseorang.
penilaian yang tidak adil?
Pertimbangkan bahwa dia berhasil melobi Kongres untuk membuat mereka memberikan penghargaan kepadanya Medal of Honor untuk pertahanan tidak layaknya Filipina pada tahun 1942.
2. Antonio Lopez de Santa Anna, Mexico karakter yang berwarna-warni ini seharusnya tidak diletakkan pada seragam Jendral Meksiko (atau seragam militer). Setiap kali dia lakukan, hal buruk selalu terjadi pada tentara malang di bawah komandonya.
Ya, dia mengambil alih Alamo tahun 1836 (kehilangan dua kali lebih banyak pasukan daripada lawannya pasukan Texas),tapi ia kehilangan seluruh pasukan dan ditangkap di San Jacinto hanya beberapa minggu kemudian dalam Pertempuran yang berlangsung selama lima belas menit.
Masih populer di Meksiko (Santa Anna suka menganggap dirinya sebagai "Napoleon dari Barat"), setelah pengasingan singkat ia kembali ke rumah untuk memerintahkan sekali lagi Angkatan Darat Meksiko yang bertugas mendorong kekuatan Perancis dengan personel kecil keluar dari Veracruz.
Dia kalah dalam pertempuran, juga kaki, yang mengakibatkan orang-orang Meksiko terpaksa menyerah kepada Prancis, tetapi ia kembali ke rumah-dengan kaki palsu prostetik dari gabus di belakangnya-menjadikannuya lebih populer dari sebelumnya.
Setelah bertugas pendek sebagai diktator (dia melayani dalam kapasitas ini beberapa kali selama karir nya) ia sekali lagi menjabat sebagai kepala Angkatan Darat Meksiko seperti yang berulang kali terjadi , ia dikalahkan oleh pasukan Amerika selama Perang Meksiko-Amerika 1846.
(Selama perang kaki palsunya direbut oleh pasukan Amerika dan dipamerkan.) Pulang ke rumah untuk Meksiko setelah bermasib naas sebagai ahli strategi militer, Santa Anna sekali lagi mengambil alih pemerintah dan menghabiskan beberapa tahun berikutnya,sebelum rakyatnyag akhirnya bosan dan membuatnya melarikan diri ke pengasingan ke Kuba pada tahun 1855.
Jelas Santa Anna di mata orang-orang Meksiko adaalah seorang pria menjadi bencana pada militer dan politik, namun ia tetap populer di mata jutaan orang Meksiko selama bertahun-tahun..
1. Adolf Hitler, JermanBanyak mungkin akan terkejut melihat der Fuehrer pada daftar pemimpin militer gagal, terutama karena ia bukan perwira militer.
Namun, ini adalah daftar tentang kegagalan pemimpin-yang tidak selalu menjadi perwira, mengingat perannya dalam memastikan kekalahan yang sudah lama ditunggu Jerman dalam Perang Dunia II-membuat dia berada paling atas pada daftar.Meskipun benar bahwa Hitler tidak pernah memerintahkan tentara di lapangan, dalam tiga tahun terakhir dari perang ia semakin mengambil alih kontrol sehari-hari pasukannya, mengatakan jendral mana dan kapan untuk menyerang dan kemudian menolak untuk permintaan mereka untuk mundur ketika kekalahan tak terelakkan.
Sementara ia meninggalkan rincian taktis saat mememerintahkan tentaranya, ia menetapkan tujuan strategis, mengawasi alokasi sumber daya, dan semua tapi mengemudikan tank pertama ke setiap pertempuran setelah 1943, memastikan bahwa tidak peduli seberapa baik Jerman bertempur, mereka pasti akan kalah.
Selain itu, ini adalah perbedaan terbesar antara Hitler dan musuhnya, Joseph Stalin, Stalin tahu dia bukan seorang ahli strategi militer dan membiarkan Jenderalnya mengambil keputusan selama pertempuran.
Hitler, dengan asumsi waktunya yang dihabiskan di parit Perancis dalam Perang Dunia I membuatnya menjadi ahli,tapi tidak pernah memperhitungkan kerugiannya dan kerugian seluruh generasi german di masa-masa mendatan

sumber

Selasa, 22 Februari 2011

Sultan Saladin, Tokoh Pahlawan Islam di Perang Salib

Dia dikenal sebagai raja, panglima perang yang jago strategi, pemimpin umat, dan sekaligus sosok yang santun dan penuh toleransi. Banyak manuskrip yang mencatat "Saladin Sang Raja Mesir" (Saladin, King of Egypt) sebagai simbol kekuasaan Eropa. Namanya tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Perang Salib yang membawa kejayaan Islam, namun tanpa menindas kaum Kristiani.

Sultan Saladin lahir dengan nama Salahidun Yusuf Ibn Ayyub di Tikrit, dekat Sungai Tigris dari sebuah keluarga Kurdi. Ia dikirim ke Damaskus, Suriah, untuk menimba ilmu. Selama sepuluh tahun ia berguru pada Nur ad-Din (Nureddin). Setelah berguru ilmu militer pada pamannya, seorang negarawan Seljuk dan pimpinan pasukan Shirkuh, ia dikirim ke Mesir untuk menghadang perlawanan Kalifah Fatimiyah tahun 1160.

Ia sukses dengan misinya yang membuat pamannya duduk sebagai wakil di Mesir pada tahun yang sama. Saladin memperbaiki perekonomian Mesir, mengorganisasi ulang kekuatan militernya, dan mengikuti anjuran ayahnya untuk tidak memasuki area konflik dengan Nur ad Din. Sepeninggal Nur ad Din, barulah ia mulai serius memerangi kelompok Muslim sempalan dan pembrontak Kristen. Dia bergelar Sultan di Mesir dan menjadi pendiri Dinasti Ayyubi serta mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir.

Terlibat dalam Perang Salib
Dalam dua kesempatan, tahun 1171 dan 1173, Saladin diinvasi Kerajaan Kristen Jerusalem. Nur ad Din saat ini berniat membalas serangan. Namun Saladin berpendapat bahwa mereka harus kuat terlebih dulu. Sepeninggal Nur ad Din, Saladin menjadi penguasa Damaskus. Ia menikahi janda Nur ad Din dan menaklukkan dua kota penting Aleppo dan Mosul yang dulu selalu gagal ditaklukkan Nuraddin. Namun ia menjadi penguasa yang bersahaja.

Sedapatnya, ia selalu menghindari pertumpahan darah, apalagi darah warga sipil. Saat menaklukkan Aleppo, 22 Mei 1176, nyawanya nyaris melayang karena usaha pembunuhan. Ia melakukan konsolidasi di Suriah sambil sebisa mungkin menjaga agar jangan sampai tumpah perang dengan pasukan salib sebesar apapun provokasi dari pasukan salib. Misalnya, ia masih belum bereaksi saat Raynald of Chatillon mengusik aktivitas perdagangan dan perjalanan ibadah haji di Laut Merah, wilayah yang menurut Saladin harus selalu menjadi wilayah bebas. Puncaknya adalah saat penyerangan terhadap rombongan karavan jamaah haji tahun 1185. Saladin meradang.

Juli 1187, Saladin menyerang Kerajaan Jerusalem dan terlibat dalam pertempuran Hattin. Ia berhasil mengeksekusi Raynald dan rajanya, Guy of Lusignan. Dia kembali ke Jerusalem 2 Oktober 1187, 88 tahun setelah kaum Salib berkuasa. Berbagai medan pertempuran dilaluinya, dengan satu pesan yang sama kepada pasukannya; minimalkan pertumpahan darah, jangan melukai wanita dan anak-anak.

Perang Salib III menelan biaya yang tak sedikit dari kubu Kristen. Inggris mengucurkan dana bantuan yang dikenal dengan istilah 'Saladin Tithe' (Zakat melawan Saladin). Dalam satu pertempuran, ia berhadap-hadapan dengan King Richard I dari Inggris di medan perang Arsuf tahun 1191. Di luar perkiraan kedua pasukan, Saladin dan King Richard I saling berjabat tangan dan menghormat satu sama lain.

Bahkan saat tahu pimpinan pasukan musuhnya itu sakit, Saladin menawarkan bantuan seorang dokter terbaik yang dimiliki Damaskus. Begitu juga saat tahu Richard kehilangan kuda tunggangannya, ia memberikan dua ekor sebagai gantinya. Di medan itu, keduanya sepakat berdamai. Bahkan adik Richard dinikahkan dengan saudara Saladin.





Tak lama setelah kepergian Richard, Saladin wafat pada tahun 1193 di Damaskus. Saat kotak penyimpanan harta Saladin dibuka, ahli warisnya tidak menemukan cukup uang untuk membiayai pemakamanannya: ia selalu mendermakan hartanya kepada kaum yang membutuhkan. Kini makamnya menjadi salah satu tempat tujuan wisata utama di Suriah.

Nama Saladin harum di seantero dunia hingga kini. Bukan hanya kalangan Muslim, kalangan non-Muslim juga sangat menghormatinya. Satu yang dicatat dalam buku-buku sejarah: ketika pasukan Salib menyembelih semua Muslimin yang ditemui saat mereka menaklukkan Jerusalem, Saladin memberikan amnesti dan kebebasan bagi kaum Katolik Roma begitu ia menaklukkan Jerusalem.



http://www.whooila.com/2011/02/sultan-saladin-tokoh-pahlawan-islam-di.html

Siapakah Dibalik Misteri Raibnya Naskah Laut Mati

Penemuan tulisan-tulisan tangan berbahasa Ibrani dan Aramaik kuno di propinsi Qumran, paska Perang Dunia II telah memicu antusiasme para Ahli Sejarah Kitab Suci untuk mendapatkan informasi tentang naskah-naskah tersebut.

Mereka mengharapkan dapat memberikan jawaban atas misteri dari periode penting dalam sejarah umat manusia.


Hal itu tentu saja sangat beralasan mengingat bahwa naskah berbahasa Ibrani paling kuno yang ada saat ini dari Kitab-kitab Perjanjian Lama berasal dari abad ke-10 M.

Selain bahwa naskah-naskah tersebut menyimpan perbedaan-perbedaan cukup besar jika dihadapkan dengan naskah-naskah septuagintal Yunani yang berhasil diterjemahkan di Alexandria pada abad ke-13 SM.

Manakah di antara kedua naskah yang paling sahih dalam hal terjadinya perbedaan? Manakah di antara keduanya yang paling dapat diandalkan?

Tidak hanya terbatas pada Jemaat-Jemaat Yitzrael, bahkan Gereja-Gereja Kristen Yunani, mengakui Perjanjian Lama sebagai bagian dari Kitab Suci mereka.

Sementara umat Kristen hingga abad ke-10 M, mengandalkan naskah Septuaginta (naskah Yunani, pent) dan setelah itu mereka beralih (kecuali Gereja Yunani Timur) ke naskah Ibrani pada awal abad yang sama.

Sebagaimana sumber-sumber yang sampai kepada kita tentang al-Masih, semuanya berasal dari tulisan-tulisan yang disusun pada setengah abad semenjak waktu yang ditentukan sebagai saat wafatnya Yesus.

Dan tidak terdapat satu naskahpun (meskipun sedikit) dari sumber-sumber sejarah masa kini yang menyebutkan secara pasti periode yang dikatakan bahwa Yesus pernah hidup di masa itu.

Bahkan sebaliknya, Kitab-kitab Perjanjian Baru sendiri, sebagai rujukan satu-satunya tetang kehidupan Yesus ­memberikan kepada kita inforamsi yang kontradiktif berkenaan dengan kehidupan dan kematian Yesus.

Injil Matius menyebutkan bahwa Yesus dilahirkan pada masa pemerintahan Kaisar Herodus, yang mangkat pada tahun ke-4 SM.

Sedangkan Injil Lukas menetapkan kelahiran al-Masih pada masa sensus penduduk oleh Romawi, yakni tahun ke-enam kelahiran al-Masih.

Perbedaan juga muncul berkenaan dengan masa berakhirya kehidupan al-Masih di bumi. Berdasarkan keterangan-keterangan yang didapat dari kitab-kitab Injil, ada yang menetapkan pada tahun ke­-30, tahun ke-33 dan ada pula yang menetapkannya pada tahun ke-36.

Sementara keyakinan terdahulu menegaskan bahwa para penulis Injil itu adalah para murid dan sahabat yang hidup semasa al-Masih, dan mereka menjadi saksi hidup atas maklumat yang mereka tulis.

Akan tetapi, saat sekarang ini menjadi jelas bahwa tidak seorangpun dari para penulis Injil itu yang pernah bertemu Yesus.

Para penulis itu tanpa terkecuali bersandar pada riwayat-riwayat yang mereka dengar dari orang lain atau dari penafsiran-penafsiran mereka terhadap tulisan-tulisan kuno.

Berdasarkan pada kenyataan ini, maka penemuan tulisan-tulisan kuno yang mendahului atau semasa dengan zaman kehidupan Yesus di kawasan yang hanya berjarak beberapa kilometer dari kota Jerusalem, yang disebut-sebut sebagai kota tempat meninggalnya al-Masih, telah membangkitkan kembali harapan untuk menemukan sumber-sumber pengetahuan untuk menyingkap tabir misteri dan hakikat persoalan dalam sejarah institusi agama Kristen dan keterkaitannya dengan jemaat-jemaat Yahudi yang ada pada masa itu.

Antusiasme menjadi bertambah besar semenjak dipublikasikannya bagian­-bagian awal manuskrip pada tahun enam puluhan.

Maka jelaslah bahwa tulisan-tulisan tangan itu berkaitan erat dengan kelompok Judeo-Kristen yang dikenal sebagai Kaum Esenes, yang memiliki seorang guru bijak dengan sifat dan karakter yang tidak berbeda dengan al-Masih.

Namun sayang bahwa antusiasme yang muncul di kalangan para ilmuan sejarah kitab suci dan para pembaca awam justru menimbulkan rasa cemas dan khawatir dari pihak otoritas agama dan institusi-institusi Yahudi maupun Kristen.

Alasan kecemasan itu tidak berhubungan dengan rasa takut bahwa informasi yang berhasil diketemukan akan menguatkan keimanan orang-orang muslim, sebab sejatinya bahwa tulisan-tulisan itu merupakan tulisan keagamaan kuno.

Namun kecemasan itu lebih mengarah pada kekhawatiran akan terjadinya penyelewengan dan perubahan yang tidak saja berkenaan dengan hakikat sejarah, tetapi juga meyangkut penafsiran teks-teks keagamaan berikut maknanya.

Berdasarkan alasan demikian ini, maka semenjak pemerintah Israel menduduki kota Jerusalem Lama paska Perang Juni 1967, usaha-usaha penerbitan masuskrip Laut Mati secara praktis terhenti. Sementara di sana masih tersisa lebih dari separuh yang belum sempat diterbitkan.

Bahkan lebih dari itu, pemerintah Israel berupaya untuk membungkam suara-suara yang datang dari segala penjuru (yang paling lantang justru dari para ilmuan Israel sendiri).

Untuk berkelit dari desakan terus­ menerus itu, pemerintah Israel merencanakan sebuah aksi simbolis. Pihak berwenang di Depertemen Arkeologi Israel mengirimkan gambar-gambar potografi yang diklaim sebagai telah mewakili seluruh naskah yang ada di musium Rockefeller di Jerusalem, kepada Universitas Oxford di Inggris dan kepada sebuah universitas di Amerika Serikat.

Selanjutnya pemerintah Israel berpura-pura seolah-olah geram dan melancarkan aksi protes ketika universitas yang dimaksud menerjemahkan dan mempublikasikan gambar-gambar photografi manuskrip tersebut tanpa izin resmi dari pemerintah Israel.

Drama simbolis pemerintah Israel ini, agaknya dimaksudkan untuk memberi kesan seolah-olah semua naskah manuskrip telah diterjemahkan dan dipublikasikan, sehingga dengan demikian tidak akan ada lagi alasan pihak manapun untuk mendesak pemerintah Israel agar memperlihatkan semua naskah kuno yang ada di tangannya.

Bisa dipastikan bahwa di sana masih ada sejumlah naskah yang potongan­-potongannya masih belum terpublikasikan, dan oleh pihak-pihak tertentu sengaja dirahasikan keberadaannya, agar dengan demikian ia akan dilupakan kembali oleh sejarah.

Akan tetapi, bagian yang telah dipublikasikan sebelumnya, cukup untuk memberikan penjelasan kepada kita apa sejatinya misteri yang oleh pihak tertentu sengaja ditutup-tutupi. Inilah yang hendak kita coba untuk mengungkapnya pada bahasan-bahasan berikut.

Manuskrip Laut Mati yang dimaksud adalah sekumpulan tulisan tangan kuno yang berhasil diketemukan antara tahun 1947 - 1956 di dalam gua­-gua tersembunyi di pegunungan yang terletak di sebelah barat Laut Mati, antara lain kawasan Qumran, Muraba'at, Khirbat, Mird, Ein Jeda dan Masada.


Penemuan tersebut, khususnya yang berasal dari wilayah Qumran atau Umran, wilayah Tepi Barat Jordan yang berjarak hanya beberapa kilometer selatan kota Yerikho (Areeha), semenjak setengah abad yang lalu, telah membawa dampak sangat dalam pada pola pikir peneliti-peneliti Yahudi dan Kristen di seluruh dunia.

Selanjutnya penemuan-penemuan spektakuler itu, secara pasti, telah mengakibatkan terjadinya perubahan pada banyak struktur kepercayaan yang selama ini diyakini di Palestina.

Meski demikian, kita masih berada di awal langkah sehingga belum bisa diharapkan untuk mendapatkan hasil-hasil yang sempurna, kecuali apabila seluruh naskah yang ada berhasil dipublikasikan dan difahami maknanya oleh para peneliti.

Ketika Perang Dunia II hampir reda, tepatnya pada bulan Februari tahun 1947, ditemukan gua pertama dekat Laut Mati.

Ketika itu Palestina di bawah perwalian Inggris dan Jerusalem masih dalam genggaman rakyat Palestina.

Awalnya, Muhammad Ad-Dib, seorang anak gembala kehilangan seekor domba miliknya. Ia berasal dari suku Ta'amirah yang mendiami wilayah yang membentang dari Jerusalem hingga tepian Laut Mati. Dalam usaha menemukan dombanya yang tersesat, anak gembala itu naik ke sebuah batu cadas.

Dari tempat itu ia melihat celah sempit dari sebuah tebing yang berhadapan dengan lereng gunung. Dipungutnya sebuah batu, ia lemparkan batu itu ke dalam gua dan sekonyong­-konyong terdengar beturan batu yang dilemparkannya dengan benda-benda yang tampaknya terbuat dari bahan tembikar.

Gembala kecil itu kemudian menaiki lereng gunung dan mengintip dari atas. Dalam suasana remang-remang, Muhammad menyaksikan sejumlah perabot dari tembikar yang tersusun rapi di lantai gua.

Esok paginya, Muhammad kembali ke gua diikuti beberapa orang kawan. Dan benar, di dalam gua itu mereka menemukan seperangkat perabot dari tembikar dan tujuh gulungan tulisan tangan.

Dalam waktu singkat, naskah manuskrip tulisan tangan itu telah dipamerkan untuk dijual oleh pedagang barang antik di Jerusalem, bernama Kando.

Ia membeli barang itu dari seorang penduduk Ta'amirah. Athanasius Samuel, Kepala Biara Katolik Saint Markus di Swiss yang pada saat itu sedang berada di Jerusalem membeli 4 buah manuskrip, sedangkan 3 buah lainnya dibeli oleh Profesor Eliezer Sukenik dari University of Hebrew di Jerusalem.

Ketika Perang Arab - Israel berkecamuk, menyusul proklamasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 15 Mei 1948, Atanasius khawatir akan nasib naskah-naskah kuno yang dibelinya.

Ia berniat mengirimkan ke-empat naskah itu ke Amerika Serikat untuk dijual di sana. Namun akhirnya naskah-naskah itu dibeli oleh Yigael Yadin (anak Profesor Sukenik­) dengan harga seperempat juta US dollar atas nama Hebrew University di Jerusalem.

Dengan demikian, tujuh naskah temuan pertama itu berada dalam kepemilikan Hebrew University di Israel.

Ketika dicapai kesepakatan damai Arab-Israel pada 7 November 1949, kawasan Qumran dan sepertiga bagian utara wilayah Laut Mati menjadi wilayah teritorial Kerajaan Hashemit Jordania, sehingga dengan demikian pihak berwenang di Jordan dapat dengan leluasa melancarkan rangkaian ekspedisi arkeologis guna melacak keberadaan manuskrip kuno yang masih tersisa.

Meskipun di pihak lain warga Ta'amirah merahasiakan keberadaan gua-­gua misterius itu, namun pada akhirnya pihak berwenang Jordan berhasil menemukannya pada akhir bulan Januari 1949.

Menyusul penemuan lokasi gua-gua Qumran, pihak berwenang Jordan segera melancarkan ekspedisi pencarian di dalam gua-gua tersebut.

Di bawah pengawasan G.L. Harding, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris yang yang menjabat sebagai Direktur Departemen Arkeologi Jordan bersama Pendeta Roland de Vaux direktur French Dominican I'Ecole Biblique, di Jerusalem Timur, ekspedisi itu berhasil menemukan ratusan potongan-potongan kecil di dalam gua berikut benda-benda kuno dari tembikar, kain dan benda-benda dari kayu.

Benda-benda antik tersebut tentu sangat membantu upaya menentukan masa sejarah tulisan-tulisan tangan dari zaman kuno itu.

Namun sayangnya, ekspedisi kali ini tidak dilanjutkan hingga mencakup wilayah Khirbat (Dataran di bawah lokasi gua) kecuali pada bulan November 1951, di mana diketemukan puing-puing perkampungan kuno yang didiami oleh para pengikut sekte Esenes, di dalamnya juga diketemukan benda-­benda kuno romawi.

Antara lain adalah kepingan uang logam, yang dari masa pembuatannya mengindikasikan bahwa gua-gua tersebut dihuni oleh orang-orang tertentu hingga berkobarnya gerakan pemberontakan Yahudi melawan penguasa Romawi antara tahun 66 - 70 M, yang berakhir dengan pembumihangusan kota Jerusalem dan diusirnya bangsa Yahudi dari kota tersebut dan wilayah-wilayah lain di sekitar Jerusalem.

Karena tamak untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan materi, penduduk Ta'amirah menjelajahi hampir seluruh kawasan tepi Laut Mati guna menemukan manuskrip-manuskrip lain yang diperkirakan masih tersembunyi di gua-gua wilayah pegunungan.

Pada bulan November 1952, seorang warga Badui Ta'amirah berhasil menemukan gua lain yang tersimpan di dalamnya sejumlah besar gulungan manuskrip yang telah lapuk dan menjadi potongan­-potongan kecil. Ia kemudian menjualnya kepada pihak berwenang di Jordan.

Cara pencarian yang dilakukan oleh penduduk Ta'amirah itu kemudian ditiru oleh pemerintah Jordan untuk melakukan eksplorasi di gua-­gua Laut Mati dalam upaya menemukan naskah-­naskah yang masih tersisa.

Puncaknya, pada tahun 1965, ditemukan sekumpulan gua yang terdiri dari dua belas buah, juga di wilayah Qumran. Gua-gua baru yang berhasil ditemukan itu selanjutnya diberi nomor sesuai urutan penemuan.

Warga Ta'amirah menemukan gua nomor 1, 4, dan 6, sedangkan tujuh gua laiinnya ditemukan oleh pihak berwenang Jordan.


Pater De Voux, selanjutnya ditunjuk menjadi Penanggung jawab Ekspedisi Arkeologis Jordan dalam upaya menemukan naskah-naskah kuno di Qumran, merangkap Penanggung Jawab proyek penyiapan dan penerjemahan Naskah.

Oleh de Foux, potongan-­potongan naskah yang berhasil diketemukan di Gua Nomor-1 diserahkan kepada Dominique Partolemi dan Millick, keduanya partner kerja de Foux di French Dominican I'Ecole Biblique. Penerbitan naskah terjemahan dilakukan oleh Oxford University pada tahun 1955.

Menyusul sesudah itu, pada tahun 1961, terjemahan manuskrip yang diketemukan di gua kawasan Muraba'at, arah selatan Qumran, oleh Josef T. Milik, telah dipublikasikan pula.

Bagian ke-empat dari manuskrip Muraba'at yang berisikan kitab-kitab Mazmur yang berasal dari temuan di gua nomor 11 itu dipublikasikan pada tahun 1965.

Sedangkan bagian kelima yang merupakan potongan-potongan yang berasal dari gua nomor 4 diterbitkan pada tahun 1968.

Pada perkembangan berikutnya, diketemukan pula manuskrip-manuskrip kuno di gua-gua lain di luar kawasan Qumran, antara lain di wilayah Mird, arah barat daya Qumran, Muraba'at (arah tenggara Qumran) dan Masada, sebuah benteng kuno Yahudi di selatan Laut Mati yang dikuasai pemerintah Israel.

Dalam usaha menemukan manuskrip-manuskrip kuno itu, penduduk Qumran tidak puas dengan pencarian di Qumran saja, mereka bahkan telah menjelajahi hampir seluruh kawasan pegunungan yang membentang sepanjang kawasan pantai Laut Mati.

Pada bulan 0ktober tahun 1951 lagi-lagi seorang warga Badui Ta'amirah menemukan sejumlah manuskrip dalam bahasa Ibrani dan Yunani di sebuah gua di kawasan oase Muraba'at, kurang lebih 15 km selatan gua Qumran yang pertama, lalu ia menjual naskah temuan itu kepada pihak berwenang Jordan.

Pada saat yang sama, sejumlah warga Ta'amirah lainnya menemukan sebagian tulisan-tulisan kristiani di wilayah Mird, dekat Qumran, di antaranya tertulis dalam bahasa Suryani.

Sebuah tim ekspedisi yang beranggotakan para arkeolog Israel di bawah pimpinan Yigael Yadin, juga melakukan pencarian naskah kuno antara tahun 1963 - 1965, khususnya di bekas-bekas peninggalan di benteng Masada, dalam wilayah kekuasaan Israel, arah timur laut kota Arikha (AI-Khalil), dan berhasil menemukan beberapa buah naskah kuno.

Namun yang menjadi sorotan kita di sini adalah tulisan-tulisan kuno yang berasal dari Qumran, yang diyakini merupakan peninggalan orang­-orang sekte Esenes, bukan tulisan-tulisan Yudaisme dan Kristen yang ditemukan di luar Qumran.

Pecahnya Perang Arab - Israel tahun 1967 menyebabkan jatuhnya wilayah Tepi Barat ke dalam cengkeraman pemerintah pendudukan Israel, begitu juga museum Jerusalem, tempat di simpannya manuskrip-manuskrip kuno.

Tidak ada yang terlepas dari penguasaan pihak berwenang Israel selain sebuah manuskrip tembaga, sebab pada saat itu, naskah berada di Amman, Jordan. Dan semenjak saat itu, semua aktifitas publikasi naskah kuno praktis terhenti.

(Footnotes)
1. Pada saat bahasa Yunani menjadi bahasa yang umum dipakai di wilayah Mediteranian, Kitab Perjanjian lama-Bible berbahasa Ibrani- kurang komperhansif bagi sebagian besar masyarakat.

Karena alasan ini, para sarjanaYahudi menerjemahkan Kitab Perjanjian Lama dari bermacam-macam teks Ibrani juga dari fragmen-fragmen berbahasa Aramaik, ke dalam bahasa Latin, inilah yang disebut "SEPTUAGINT", lihat Encyclopaedia Britannica Deluxe Edition 2004 CD-Room (penerjemah).


Disadur dari Misteri Naskah Laut Mati.
Diterjemahkan dari Judul Asli


Makhtutat al Bahri al Mayit

Karya : Ahmad Osman
Copyright Maktabatu as Syuruq, Cairo


Sumber :
yasirmaster.blogspot.com

Siapakah Para Penulis Naskah Laut Mati

Siapakah orang-orang yang mendiami wilayah Qumran antara pertengahan abad ke-2 SM hingga pertengahan abad 1 M yang menyembunyikan manuskrip-manuskrip misterius di gua-gua Laut Mati?

Para ilmuwan sepakat bahwa naskah-naskah kuno tulisan tangan yang diketemukan di Qumran itu adalah milik sekte Yahudi yang menamakan diri mereka "Esenes".

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGPy-2W6clHBVN7WvYr4l-mp55YbNfMJOWUTY2G1b4GH1MLVJOQAv9PcAQOUbG-MT9_ceZvQWYcIYUxXEG7blfeFSWBcQQ6TfWt16Gp26PzfiZwypVSVBwpPD6rTNPkQJyKRF1-BzufGUJ/s400/2980935772_b0ea758698.jpg

Sebutan mereka dengan nama tersebut menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli. Profesor Abbas Mahmud AI-Aqqad dalam buku "Hayat Almasih" (Kehidupan Almasih) edisi kedua, mengemukakan sebagai berikut.

"Pendapat yang paling akurat dari berbagai tesis yang ada adalah bahwa orang-orang yang khusyu, yang menghuni rumah peribadatan di Qumran itu adalah sekelompok sekte Esenes, salah satu sekte konservatif dan sangat keras mempertahankan hukum-hukum agama Yahudi, yang menantikan keselamatan mereka dengan datangnya Sang Juru Selamat yang dijanjikan."

"Sekte ini yang juga sempat kami singgung dalam tulisan kami 'Kejeniusan Almasih', merupakan kelompok bani Israel yang paling bersih dari perbuatan dosa dan hawa nafsu."

"Dalam tingkat keberagamaan, mereka terbagi menjadi tiga kelas. Dalam sumpah kesetiaan, mereka bersumpah untuk menjaga rahasia kelompoknya, dan sesudah itu mereka diharamkan untuk bersumpah secara benar atau palsu seumur hidup."

"Mereka beriman pada hari kiamat, kebangkitan dan kerasulan Almasih sang Juru Selamat. Pendapat kami bahwa nama Esenes berasal dari derivasi 'ast' yang berarti tabib."

Para ilmuan sejarah berbeda pendapat berkenaan dangan asal penamaan Esenes. Sebagaimana tersebut di atas bahwa Profesor Aqqad menyebutnya berasal dari akar kata 'ast' dalam bahasa Aramik yang berarti tabib.

Akan tetapi penulis berbeda pendapat dengan Profesor Aqqad, sebab jamak dari kata "ast"' bukannya "esen" tetapi "asen".

Meskipun diketahui bahwa mereka mempergunakan ramuan obat-obatan untuk terapi penyembuhan berbagai macam penyakit, namun mereka bukanlah para tabib, dan tidak terdapat satupun tulisan kuno yang memperkuat dugaan bahwa mereka berprofesi sebagai tabib.

Nama kelompok Esenes tertulis dalam bahasa Yunani dalam karya sejarah Philo Judaeus 1), Josephus Flavius 2), dan Pliny the Elder 3), masing-masing dalam ungkapan "Esenoy" atau " Esau" sedangkan nama orang yang menisbatkan dirinya kepada nama itu disebut " Esawi".

Persoalan mendasar yang dihadapi oleh para peneliti adalah bahwa meskipun asal kata dari nama kelompok ini merupakan peristilahan lokal, namun mereka mendapatinya hanya tertulis dalam bahasa Yunani. Untuk itu pertu dilacak asal kata dari istilah tersebut.

Sebagian peneliti mengasumsikan bahwa istilah itu berasal dari bahasa Aramik atau Ibrani; namun mereka tidak kunjung sepakat pada kata tertentu yarig menunjukkan bahwa kelompok tersebut pernah berdiam di wilayah Palestina.

Namun demikian, di sana terdapat indikasi kuat yang menghubungkan kelampok Esenes dengan Nabi Yesaya, yang membelot dari kelompok Pendeta Rumah Suci dan memilih hidup menyendiri menantikan kedatangan Sang Juru Selamat pada akhir zaman (hari kiamat).

Nama Yesaya dalam bahasa Ibrani adalah 'Vasya Ya', seperti 'Yasyu' dan 'Yasu' yang mempunyai satu pengertian yakni keselamatan Tuhan.

Sedangkan nama "Yasu"' dalam bahasa Yunani atau "Isa" dalam bahasa Arab­ditulis sebagai "Esu". Tampaknya bahwa nama Yesaya juga dipakai untuk menamakan murid-murid Nabi Yesaya.

Para peneliti telah menemukan tiga bagian dalam Kitab Yesaya ditulis selama kurun waktu dua abad, antara abad ke-6 hingga abad ke-4 SM.

Apapun alasannya, di antara jemaat yang mendiami wilayah Qumran bersama nabi Yesaya terdapat hubungan yang erat (Berkat penemuan di dalam gua-gua hunian mereka) dengan tulisan-tulisan Nabi Yesaya dalam jumlah besar, dan mereka menafsirkan tulisan-tulisan itu dengan metode khusus yang menjadi rahasia di antara mereka, terutama bagian-bagian yang berkenaan dengan "Hamba Tuhan", dan kelahiran "Emanuel".

Naskah-naskah ini juga-lah yang diandalkan oleh para penulis Injil untuk mengisyaratkan kelahiran Isa Almasih yang mereka sebut sebagai "Nubuwat Sang Guru di masa mendatang".

Mengetahui asal kata dari peristilahan ini barangkali tidak sedemikian sulit, jika kita mengingat bahwa huruf "ain" dalam bahasa Arab dan pada semua bahasa Semitik akan menjadi "alif" dalam bahasa-bahasa Eropa di antaranya bahasa Yunani.

Menurut penjelasan Pliny, dalam bukunya "Natural History", sesungguhnya kelompok Esenes mendiami wilayah antara kota Yericho (Ariha) kawasan lembah Jordan di utara dan kota 'Ein Juda di tepian Laut Mati di selatan.

Kawasan yang sama di mana terletak wilayah tak berpenghuni di Qumran. Paska kedatangan orang-orang Yahudi dari Babel, para pendeta Yahudi berhasil menyeru manusia pada ajaran agama Yahudi yang didirikan berdasarkan penafsiran mereka yang sangat khusus atas Taurat Musa.

Dan berdasarkan retorika penafsiran itu pula para pendeta menyusun ulang format kitab suci Yahudi. Bersamaan dengan dibolehkannya orang-orang Yahudi untuk membangun kembali rumah suci kaum Yebusi oleh penguasa Parsi, maka dengan demikian, rumah suci itu menjadi pusat kegiatan peribadatan para pendeta.

Ibadah Yahudi yang dilakukan oleh kelompok pendeta, terdiri dari ritual-ritual tertentu, yang penting di antaranya adalah menyembelih hewan kurban yang dilakukan oleh para pendeta di rumah suci setiap hari, terlebih pada hari Sabat atau hari-hari raya.

Orang­-orang Yahudi awam, masing-masing diminta untuk mempersembahkan sebagian hasil usaha mereka untuk rumah suci.

Oleh sebab jabatan Kependetaan itu menjadi status yang sifatnya turun temurun dalam garis keturunan keluarga "para pendeta", maka secara otomatis, "status kependetaan" itu selanjutnya membentuk hierarkhi baru dalam masyarakat Yahudi, yang mampu mendatangkan sumber kekayaan yang cukup melimpah.


Dengan masuknya komunitas aristokrat dan para pedagang, hierarkhi tersebut selanjutnya menjadi populer sebagai Sekte Saduki atau Sedukhem.

Kelas sosial Yahudi tersebut kemudian memegang otoritas atas bangsa Yahudi melalui ritus-ritus keagamaan.

Tidak ada doa atau upacara keagamaan lainnya yang berlangsung dalam agama Yahudi yang dapat dilaksanakan sendiri oleh para pemeluk, baik di rumah atau di tempat peribadatan lain, melainkan harus datang ke Rumah Suci di Jerusalem dan mempersembahkan kurban kepada para Pendeta.

Sekte Saduki mempercayai bahwa arwah akan mengalami kematian bersamaan dengan kematian jasad. Sekte Saduki menerapkan ajaran Taurat secara sangat tekstual, dan dalam penafsiran teks-teks Taurat sama sekali terlepas logika akal, seperti halnya analogi.

Berdasarkan konsep teori penafsiran seperti itu, maka sekte Saduki tidak mengimani keabadian arwah, tidak pula kebangkitan manusia sesudah mati, atau perhitungan amal perbuatan (hisab).

Saduki juga tidak mempercayai adanya wujud malaikat dan jin, karena dalam pendirian Seduki bahwa ajaran Taurat berdiri di atas prinsip kemaha-esaan Tuhan.

Oleh karena itu tidak ada penyembahan berhala dan berikut ilah-ilah lain dalam keyakinan Saduki.

Sedangkan kepercayaan pada hari kiamat dan hisab di kehidupan akhirat sesudah mati tidak disebutkan dalam kitab-­kitab yang dinisbatkan kepada Musa, akan tetapi tercantum di dalam kitab Nabi-nabi, seperti halnya Yesaya.


Sementara sekte Seduki (Kelompok Pendeta) mendasarkan ajaran agama Yahudi hanya pada lima Kitab Taurat saja.


Berdasarkan pada tulisan-tulisan Philo Judaeus, filosof Yahudi dari Alexandria yang hidup pada awal abad Masehi, dan Josephus, sejarawan yang hidup di Palestina dan penulis sejarah Yahudi untuk Romawi pada akhir abad pertama Masehi, bahwa kaum Esenes tersebut pernah ada di Palestina, tepatnya di kawasan terdekat dengan wilayah barat laut pantai Laut Mati.

Dan berdasarkan pada sumber-sumber tulisan kuno, para penganut Sekte Esenes, meskipun mereka adalah pemeluk Yahudi tetapi mereka mempunyai perbedaan yang amat menyolok dengan pemeluk Yahudi pada umumnya.

Oleh sebab kepercayaan mereka pada keabadian arwah, pada perhitungan di hari akhir, dan mereka tidak melakukan ritus pengurbanan hewan sembelihan di kuil. Dan jumlah mereka relatif kecil, tidak lebih dari 4000 orang pada awal abad pertama Masehi.

Para pengikut sekte Esenes terbagi menjadi dua kelompok, pertama, hidup seperti layaknya para rahib dan tidak menikah, sedang kelompok kedua, hidup bersahaja dan menikah.

Meskipun di antara keduanya ada perbedaan, namun semua penganut Esenes mempunyai semangat menjauhkan diri dari dunia materi dan kesenangan hidup.

Tidak ada di antara mereka kelompok kaya dan kelompok miskin, karena semuanya menjadi satu dalam hak kepemilikian.

Esenes meyakini bahwa wujud materi yakni jasad manusia adalah wujud temporal yang fana. Sedangkan wujud yang hakiki ada di alam kehidupan arwah, dan oleh karena itu mereka tidak takut mati.

Orang-orang Esenes ini hidup dalam kelompok-kelompok secara sangat bersahaja, mengenakan selendang putih ciri khas mereka.

Rutinitas keseharian mereka dimulai dengan bangun pagi untuk melaksanakan shalat fajar kemudian pergi ke ladang karena sebagian besar mata pencarian mereka adalah bercocok tanam.

Mereka mengerjakan shalat yang kedua saat matahari tenggelam dan sesudah itu berkumpul bersama anggota keluarga untuk makan malam, yang umumnya terdiri dari roti dan satu macam jenis sayuran.

Bersuci dengan mempergunakan air sebelum melakukan shalat, merupakan tradisi ibadah sangat penting dan dipegang teguh oleh para pengikut sekte Esenes.

Bukan hal yang sederhana bagi siapapun untuk menjadi anggota sekte Esenes, khususnya wanita, karena sekte Esenes tidak menerima keanggotaan dari kaum hawa.

Yang berminat menjadi anggota sekte Esenes terlebih dahulu harus lolos ujian panjang yang berlangsung selama satu tahun. Jika yang bersangkutan lulus, ia baru diperbolehkan mengikuti ritual-ritual khusus selama dua tahun dan baru benar-benar menjadi anggota pada tahun ketiga.

Orang-orang dari sekte Esenes mempunyai kebiasaan yang sangat unik, di mana mereka memanfaatkan sebagian besar waktu malam untuk membaca Taurat juga Kitab Nabi-Nabi lainnya.

Perselisihan yang terjadi antara Esenes dan Seduki menjadi sebab bagi lahirnya sekte baru yang memiliki struktur kepercayaan moderat, yang dikenal dengan nama Farisi.

Tersebarnya filsafat Plato yang mempercayai adanya alam spiritual metafisis, berakibat pada munculnya keyakinan akan keabadian arwah sesudah mati.

Sekte Farisi percaya pada takdir, yang substansinya adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi sesungguhnya telah ditentukan sebelumnya dan tidak mungkin untuk dihindari. Akan tetapi mereka juga meyakini kebebasan manusia untuk berkehendak dan memilih.

Mereka mengataan bahwa Tuhan akan memberi kemudahan bagi mereka yang berbuat kebajikan, sedangkan orang yang meniti jalan kejahatan, Tuhan akan membiarkan dirinya dengan pilihannya itu.

Bertolak dari keyakinan ini mereka mengatakan bahwa arwah orang-orang jahat akan ditempatkan dalam penjara abadi dan mengalami siksaan sepanjang masa.

Adapun arwah orang-orang yang baik dalam pandangan Farisi, mereka itu akan hidup kembali dalam jasad lain. Dengan ungkapan lain mereka percaya pada inkarnasi atau kembalinya arwah ke bumi.

Sebagai usaha memberikan legitimasi atas penafsiran-penafsiran mereka yang sangat bertolak belakang dengan ajaran para Pendeta, sekte Farisi mendirikan konsep teori baru yang mengatakan bahwa selain Taurat tertulis, Tuhan juga memberikan kepada Musa "Hukum Lisan" yang sampai kepada mereka melalui jalam periwayatan yang turun temurun dan selanjutnya mereka mengabadikannya dalam Talmud­.

Di samping itu mereka juga mempergunakan logika akal dalam menafsirkan teks-teks kitab suci. Mereka berpendapat bahwa perubahan zaman akan berarti perubahan tuntutan, sehingga yang penting dalam hal ini adalah penerapan substansi hukum, bukan formalitas hukum itu.

Seperti contoh, dalam menerapkan ayat "mata dibalas dengan mata", mereka mengatakan bahwa pada masa itu, tidak mesti harus dengan membunuh pelaku, sebab hal itu dapat saja diganti dengan memberikan ganti rugi kepada korban.

Tidak diragukan bahwa orang-orang Farisi-lah yang membangun agama Yahudi Rabinik (Rabbinic Judaism) setelah berakhirnya masa kependetaan menyusul hancurnya Rumah Suci Yerusalem di tangan penguasa Romawi pada tahun 70 S M, dan semua pendeta yang ada di dalamnya tewas terbunuh.

Namun demikian kita melihat adanya kesamaan pandangan antara sekte Farisi dan Seduki berkenaan dengan jati diri dan peran Almasih. Kaum Farisi memerangi pengikut-pengikut Isa As. dan menghalang-halangi misi kaum Esenes.

Orang-orang Yahudi (hingga saat ini) masih menantikan kedatangan Mesiah yang lain, selain Isa, yang akan menjadi Pemimpin dan Raja keabadian.

Maka berdasarkan keyakinan ini, penulis berpendapat bahwa kelompok Esenes, meskipun mereka menjadi bagian dari komunitas Yahudi sebelum kehancuran Beit Suci, namun pada hakikatnya mereka sangat berbeda dengan Yahudi pada umumnya, berkenaan dengan keimanan pada keabadian arwah dan hari kiamat.

Pada saat kedatangan sang Guru, yang akan memimpin pertempuran "Putera cahaya" melawan "Putera kegelapan". Mesiah yang mereka nantikan akan menang dan kejahatan akan sirna sepanjang masa.

Oleh sebab itu, kebanyakan para peneliti condong kepada kesimpulan bahwa orang­-orang sekte Esenes adalah komunitas Judeo-Kristen.



(Footnotes)
1. Disebut juga Philo of Alexandria, Filosof Yahudi yang berbahasa Yunani, seorang yang paling representatif dalam Yahudi Helenis, dalam tradisi Kristen ia dianggap sebagai pelopor Teologi Kristen (pent-). Lihat Encyclopaedia Britannica.

2. Nama aslinya Joseph Ben Matthias, pendeta Yahudi, sarjana, dan ahli sejarah yang menulis karya-karya tak ternilai tentang revolusi Yahudi th. 66-70 juga tentang sejarah Yahudi masa awal. Karya terpentingnya adalah Sejarah Perang Yahudi (75-79), "The Antiquities of the Jews" (93), dan "Against Apion". (Pent-). Idem.

3. Lahir th 23 M di Gaul (sekarang Itali), nama lengkapnya dalam bahasa latin Gaius Plinius Secundus, penulis "Natural History", merupakan karya ensiklopedi. (pent-), idem.




Disadur dari Misteri Naskah Laut Mati
Diterjemahkan dari Judul Asli

Makhtutat al Bahri al Mayit

Karya : Ahmad Osman
Copyright Maktabatu as Syuruq, Cairo


Sumber :
yasirmaster.blogspot.com

Ramalan Nostradamus tentang Presiden Husni Mubaraq

Nostradamus

Apakah Nostradamus menggambarkan masa depan Presiden Mesir Hosni Mubarak ? Tuntutan rakyat Mesir akhirnya memaksa Mubarak keluar dari kekuasaan. Ada sebuah syair terkenal dengan beberapa kebetulan yang mungkin dapat dikaitkan dengan Mesir. Waktu akan membuktikan jika syair ini berhubungan dengan Mubarak dan kejadian terkini di Mesir, atau jika itu semua hanya penafsiran yang melampaui batas. Terlepas dari semuanya mari kita berspekulasi mengenai syair ini:

Abad IX - 73 syair
Raja bersorban biru mengadakan perjalanan ke Foix,
Dan dia akan memerintah kurang dari suatu evolusi dari Saturnus:
Raja bersorban putih dibuang ke jantung,Bizantium
Sun, Mars dan Merkurius dekat Aquarius.

Baris pertama: Raja bersorban biru mengadakan perjalanan ke Foix,
Penyebutan Sorban menunjukkan syair ini mengacu pada peristiwa di Timur Tengah atau selatan / Asia Tengah. Jika kita mengasumsikan turban adalah metafora, melambangkan apa? sorban itu bisa mewakili kekuatan politik di Timur Tengah, dan sifat kebiasaan mereka dalam berseragam.

Sebuah sorban putih mungkin menandakan seorang pemimpin agama. Tapi biru? Mungkinkah sorban biru menunjukkan seorang pemimpin sekuler? Mubarak sekuler, bukan pemimpin agama atau suku. Mubarak dimulai sebagai seorang perwira angkatan udara Mesir. Kita berasumsi biru adalah warna seragam angkatan udara.

Presiden Husni Mubaraq

Sedangkan Foix adalah sebuah kota di Perancis. Ketika Mubarak meninggalkan Mesir, akan ia akhirnya pindah ke Prancis, Istrinya menguasai setengah bahasa Inggris, sehingga London tampaknya tempat yang logis baginya untuk pindah. Jika ia pindah ke Prancis suatu kebetulan yang terlalu luar biasa.

Kota Foix di Prancis

Baris kedua: Dan dia akan memerintah kurang dari suatu evolusi Saturnus:

Revolusi Saturnus mengelilingi matahari memakan waktu 29,5 tahun. Mubarak menjadi pemimpin Mesir pada tanggal 14 Oktober 1981. Yang berada di dekat 30 tahun, kira-kira revolusi Saturnus, yang merupakan kebetulan menarik. Berapa banyak pemimpin aturan untuk sebuah revolusi Saturnus? Pada tanggal 14 Oktober 1981 sampai hari ini ketika saya menulis ini (4 Februari 2011) Mubarak telah menjadi pemimpin Mesir 10.706 hari, atau 29 tahun, 3 bulan dan 22 hari. Kurang sedikit dari perhitungan evolusi Saturnus.

Baris ketiga: Raja bersorban putih dibuang ke jantung Bizantium

Kita akan melihat apakah syair Nostradarmus dapat dibuktikan. Jika ini menunjukkan pemimpin berikutnya dari Mesir, maka mungkin gaya pemimpin yang religius (sorban putih) di masa depan. Bizantium mungkin merujuk ke versi modern dari Kekaisaran Romawi, AS atau ekonomi global / struktur kekuasaan secara umum. Hal ini mungkin ini adalah bukan mengacu pada penguasa sebelumnya Mesir, Anwar Sadat dibunuh oleh fundamentalis. Pada saat pemakamannya Anwar Sadat dihormati oleh para pemimpin dunia (Bizantium?) Tapi itu dijauhi oleh anggota Liga Arab. Setelah itu Mubarak menjadi presiden.

Namun interpretasi lain yang mungkin adalah bahwa "Bizantium" merupakan referensi ke Kekaisaran Ottoman, yang memerintah selama masa hidup Konstantinopel Nostradamus '. Seorang raja bernama Suleiman the Magnificent yang memerintah kerajaan ini. Aneh bahwa wakil presiden Mesir bernama Omar Suleiman. Mungkinkah "Sorban putih Raja Bizantium" akan mengacu pada wakil Presiden Omar Suleiman? Dan Akankah Suleiman dibuang?

Wakil Presiden Mesir Omar sulaiman
 
Baris terakhir : Matahari , Mars dan Merkurius berdekatan dengan Aquarius.

Mars memasuki Aquarius pada tanggal 15 Januari 2011 dan tetap hingga Februari 22. Merkuri masuk Aquarius pada tanggal 3 dan akan tetap hingga Februari 21. Matahari akan berada di Aquarius dari 20 Januari-18 Februari.
Matahari, Mars dan Merkurius akan bersama dekat Aquarius sejak tanggal 3 sampai 18 Februari 2011. Ini merupakan suatu kebetulan luar biasa.


Nostradamus UPDATE, 11 Februari 2011: Presiden Mubarak mengundurkan diri ..

Hosni Mubarak telah mengundurkan diri, ketika Matahari, Mars dan Merkurius berada di Aquarius. Dia memerintah selama 29 tahun, 3 bulan dan 29 hari atau 10713 hari, kurang sedikit dari orbit Saturnus disekitar matahari yaitu 10.759 hari

Syair Nostradamus menulis . Apa saja kemungkinan dari kedua peristiwa angkasa yang datangbersamaan? Ke depan, adalah Wakil Presiden Omar Suleiman sekarang "Sorban putih Raja Byzantium", sama dengan Suleiman yang indah dari era Nostradamus? Jika demikian, menurut Nostradamus ia juga akan dibuang.
Anda Boleh Mempercayai atau tidak Ramalan Syair Nostradamus ini ,semuanya dikembalikan kepada anda masing-masing.
http://auliasubhan.blogspot.com/2011/02/ramalan-nostradanus-tentang-presiden.html

Mengenal Lebih Jauh tentang CIA (Central Intelligence Agency)

http://7wolu.blogspot.com
Badan Intelijen Pusat (Bahasa Inggris: Central Intelligence Agency, disingkat CIA) ialah dinas rahasia pemerintah Amerika Serikat. Dibentuk pada 18 September 1947 dengan penandatanganan NSA (National Security Act) -- badan keamanan nasional AS -- oleh Presiden Harry S. Truman. Saat itu, yang menjadi orang nomor satu dalam CIA ialah Letnan Jenderal Hoyt S. Vandenberg. NSA sendiri sudah berganti nama menjadi DCI (Director of Centeral Intelligence), yang mengkoordinasi, mengevaluasi, mengkorelasi, dan mengirim para agen CIA termasuk ke luar AS untuk menjaga keamanan nasional. Kini CIA dipimpin oleh Porter J. Goss.

Pada era Perang Dingin dengan Uni Soviet, tugas-tugas CIA lebih banyak diarahkan pada kontra-intelijen. Kini, CIA juga mulai menangani peredaran narkotika, organisasi kejahatan internasional, perdagangan senjata gelap, dan yang paling hangat ialah kontra-teroris. Yang terakhir ini ialah terutama setelah serangan 11 September 2001 yang menghancurkan gedung World Trade Center.

CIA membekali para agennya dengan spy-kits, di tangan Direktorat Sains dan Teknologi. Berbagai peralatan canggih yang pernah dipakai CIA pada masa awal kelahirannya sampai era Perang Dingin disimpan di museum CIA di McLean, negara bagian Virginia. Seperti uang sedolar yang bisa menjadi ‘kontainer’ dokumen dan mesin, mesin pemecah kode bernama Enigma yang disetting untuk memberikan 150.000.000.000.000.000.000 jawaban, mikrodot kamera yang hanya bisa dibaca di bawah mikroskop. Itulah sebagian peralatan intelijen yang dipakai antara 1950-1960-an.

CIA dan Perang Irak 2003

Pada awal Februari 2003, Colin Powell, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS, berbicara di hadapan PBB untuk meyakinkan negara-negara anggota lembaga dunia itu tentang ancaman bahaya "senjata pemusnah massal" yang konon dimiliki atau sedang dibangun oleh Irak.

Namun setelah perang berlangsung berlarut-larut, sementara korban tentara yang tewas dan luka-luka di pihak AS tidak berhenti ataupun berkurang, rakyat AS mulai meragukan klaim yang diajukan Presiden Bush sebagai alasan untuk menyerang Irak. Sebaliknya, Bush dan kawan-kawan mempersalahkan CIA dan mengatakan bahwa badan intelijen itu telah memberikan informasi yang keliru.

Ironisnya, George Tenet, Direktur CIA pada masa Perang Irak 2003, justru dianugerahi "Medali Kemerdekaan Kepresidenan" oleh Presiden George W. Bush pada 14 Desember 2004, setelah sebelumnya ia mengundurkan diri dari jabatannya (Juni 2004). Ini adalah anugerah tertinggi untuk sipil di AS sebagai tanda bahwa si penerima telah membuat "sumbangan yang sangat istimewa bagi keamanan atau kepentingan nasional Amerika Serikat, atau bagi dunia, atau bagi kebudayaan ataupun upaya-upaya publik atau swasta lainnya yang penting."

Penjara rahasia CIA

Seorang wartawati The Washington Post melaporkan pada 2 November 2005 bahwa "CIA telah menyembunyikan dan menginterogasi beberapa dari tawanan terpenting mereka yang dituduh terlibat Al Qaeda di sebuah kompleks di negara Eropa Timur, menurut pejabat-pejabat AS dan asing yang mengetahui pengaturan ini."

Laporan ini menyatakan bahwa CIA mempunyai sebuah sistem penjara rahasia di seluruh dunia yang bertempat di Asia, Eropa Timur, dan di Teluk Guantanamo di Kuba. Sistem ini memainkan peranan penting dalam peranan anti-teror organisasi ini. Menurut laporan tersebut, sistem ini telah dirahasiakan dari para pejabat pemerintah (termasuk komisi-komisi Kongres yang mengawasi CIA) melalui upaya-upaya organisasi itu sendiri maupun melalui kerja sama dengan biro-biro intelijen asing.

Laporan Priest berlanjut:

"Keberadaan dan lokasi fasilitas-fasilitas ini -- yang disebut "tempat-tempat hitam" dalam dokumen-dokumen rahasia Gedung Putih, CIA, Departemen Kehakiman dan Kongres -- hanya diketahui oleh segelintir pejabat di AS dan, biasanya, hanya oleh presiden dan segelitinr perwira intelijen puncak di masing-masing negara tuan rumah... Fasilitas rahasia ini merupakan bagian dari sebuah sistem penjara rahasia yang dibangun oleh CIA hampir empat tahun lalu yang pada berbagai kesempatan mencakup pula tempat-tempat di delapan negara, termasuk Thailand, Afganistan serta sejumlah negara demokrasi di Eropa Timur, serta sebuah pusat kecil di penjara Teluk Guantanamo di Kuba, menurut pejabat-pejabat intel dan diplomat sekarang maupun yang alu dari tiga benua."

BBC telah menindak-lanjuti laporan-laporan ini dan mengukuhkan bahwa ada bukti-bukti yang layak dipercaya tentang penjara-penjara rahasia ini.

Trent Lott juga tampaknya telah menegaskan kehadiran penjara-penjara ini.

Pada 8 November 2005 Pemimpin Mayoritas Senat Bill Frist dan Ketua Dewan Perwakilan Dennis Hastert, lewat sebuah surat, menuntut diadakannya penyelidikan bersama oleh Komisi intelijen Senat dan Dewan Perwakilan atas kebocoran berita tentang fasilitas-fasilitas rahasia CIA ini. Dalam surat mereka (bila memang laporan Post itu benar) "pembocoran yang sangat buruk ini dapat membawa akibat-akibat yang merusak dan berbahaya jauh ke depan, dan akan membahayakan upaya-upaya kita untuk melindungi bangsa Amerika dan negara kita dari serangan-serangan teroris."

Surat itu selanjutnya mengatakan: "Apakah kerusakan yang sesungguhnya dan yang potensial terhadap keamanan nasional AS dan mitra-mitra kita dalam perang global melawan teror?"

Senator Republikan Lindsey O. Graham menuduh Pemimpin Mayoritas Senat Bill Frist dan Ketua Dewan J. Dennis Hastert telah mengalihkan perhatian pada investigasi tentang mengapa penjara-penjara rahasia ini ada kepada bagaimana informasi tentang tempat-tempat itu dibocorkan kepada umum.

Spanyol sedang menyelidiki tuduhan-tuduhan bahwa CIA menggunakan lapangan terbang Palma untuk mentransfer tawanan tanpa izin.

Pada Desember 2005, ABC News melaporkan bahwa sejumlah bekas agen CIA menyatakan bahwa CIA telah menggunakan waterboarding, bersama-sama dengan lima "Teknik Interogasi yang Diperkuat," terhadap mereka yang dicurigai menjadi anggota Al Qaeda yang ditawan di penjara-penjara rahasia.

Waterboarding secara luas dianggap sebagai suatu bentuk penyiksaan, meskipun ada laporan-laporan yang menyatakan bahwa Presiden Bush menandatangani suatu "penemuan" rahasia bahwa praktek itu tidak termasuk penyiksaan, dan karena itu mengizinkan penggunaannya. Pada 13 Desember, Dick Marty, yang menyelidiki aktivitas ilegal CIA di Eropa atas nama Dewan Eropa melaporkan bukti yang menunjukkan bahwa "sejumlah orang telah diculik dan dipindahkan ke negara-negara lain tanpa peduli tentang standar hukumnya." Pada sebuah konferensi pers, Marty mengatakan bahwa ia yakin bahwa AS telah memindahkan tahanan-tahanannya yang ilegal dari Eropa ke Afrika Utara pada awal November sebagai reaksi atas laporan Washington Post.

Direktur CIA

Jabatan Direktur Central Intelligence (DCI) Amerika Serikat dibentuk oleh Presiden Amerika Serikat Harry Truman pada 23 Januari 1946 dengan Laksamana Sidney Souers yang menduduki jabatan itu. Hingga April 2005, Direktur Central Intelligence Agency menjabat sebagai DCI, yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan intelijen di antara berbagai badan intelijen Amerika Serikat, yang juga disebut sebagai Komunitas Intelijen.

Setelah serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS dan penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan oleh Komisi 9/11, muncul sebuah gerakan untuk menata ulang Komunias Intelijen. Gerakan ini mendorong dibentuknya jabatan Direktur Intelijen Nasional (DNI). Menurut gerakan ini, tugas DNI ini adalah menjalankan apa yang sebelumnya dijalankan oleh Direktur Central Intelligence.

Pada 21 April 2005 jabatan Direktur Central Intelligence dihapuskan dan digantikan oleh DNI. Porter J. Goss adalah Direktur ke-19 dan terakhir CIA yang menjabat dalam posisi DCI.

Daftar Direktur Central Intelligence (dalam urutan kronologis)
  • Laksamana Muda Sidney Souers, AL AS Cadangan (23 Januari 1946 - 10 Juni 1946)
  • Letnan Jenderal Hoyt S. Vandenberg, Amerika Serikat (10 Juni 1946 - 1 Mei 1947)
  • Laksamana Muda Roscoe H. Hillenkoetter, AL AS (1 Mei 1947 - 7 Oktober 1950)
  • Jenderal Walter Bedell Smith, Amerika Serikat (7 Oktober 1950 - 9 Februari 1953)
  • Allen W. Dulles (26 Februari 1953 - 29 November 1961)
  • John McCone (29 November 1961 - 28 April 1965)
  • Laksamana Madya William Raborn, AL AS (Purn.) (28 April 1965 - 30 Juni 1966)
  • Richard M. Helms (30 Juni 1966 - 2 Februari 1973)
  • James R. Schlesinger (2 Februari 1973 - 2 Juli 1973)
  • William E. Colby (4 September 1973 - 30 Januari 1976)
  • George H. W. Bush (30 Januari 1976 - 20 Januari 1977)
  • Laksamana Stansfield Turner, AL AS (Purn.) (9 Maret 1977 - 20 Januari 1981)
  • William J. Casey (28 Januari 1981 - 29 Januari 1987)
  • William H. Webster (26 Mei 1987 - 31 Agustus 1991)
  • Robert M. Gates (6 November 1991 - 20 Januari 1993)
  • R. James Woolsey (5 Februari 1993 - 10 Januari 1995)
  • John M. Deutch (10 Mei 1995 - 15 Desember 1996)
  • George J. Tenet (11 Juli 1997 - 11 Juli 2004)
  • Porter J. Goss (24 September 2004 - 26 Mei 2006)
  • Jen. Michael V. Hayden, USAF (30 Mei 2006 - sekarang)

Struktur Organisasi CIA


Quote:
“My Administration is creating an unprecedented level of openness in government. We will work together to ensure the public trust and establish a system of transparency, public participation, and collaboration.”

— President Barack Obama, January 21, 2009
Dunia intelijen dibuat terkejut ketika Maret 2009 lalu terpampang pengumuman perekrutan calon agen CIA di berbagai media. Mulai dan radio, televisi, media cetak hingga media online bahkan hingga ke jejaring Facebook dan Youtube. Bisa dikatakan format dan frekuensi penayangan iklan yang gencar tersebut termasuk tidak umum dan menyalahi pakem di dunia intelijen yang misterius. Biasanya rekrutmen seorang agen intellien bersifat tertutup dan langsung to the point ke orang-orang yang dituju.

Inilah mungkin bentuk formulasi baru dari dinas intelijen negara superpower tersebut. Di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama, seperti cuplikan tulisannya di atas yang dipampangkan di situs resmi website CIA, CIA mengalami perubahan signifikan. Tserlihat paling menyolok adalah pemilihan `orang luar’, Leon E Panneta untuk menjadi direktur utama CIA. Panneta dilantik 19 Februari 2009 atau satu bulan sebelum iklan perekrutan agen itu tersebar. Mantan anggota kongres dan kepala staf Gedung Putih ini diharapkan mampu menghapuskan masa lalu lembaga ini yang menurut sang presiden penuh dengan kekotoran dan manipulasi. Terutama dalam hal interogasi yang banyak menggunakan metode yang dikategorikan sebagai penyiksaan.

http://7wolu.blogspot.com
Presiden Barrack Obama bersama direktur terbaru CIA, Leon Panneta

Dalam perjalanannya sebagai sebuah organisasi bagian dan pemerintah, kedudukan CIA mengalami pasang surut tergantung siapa pemegang tampuk tertinggi pemerintahan. Sekarang, di bawah Presiden Obama, CIA diharapkan menjadi organisasi yang transparan, terutama terhadap publik AS. CIA pada dasarnya adalah sebuah organisasi di AS yang tugasnya menyediakan informasi intelijen dari luar negeri bagi keamanan nasional untuk pengambil keputusan tertinggi di AS. Sebagai badan pemerintah, kedudukan CIA tidak steril dari pengaruh politik dan pemerintahan yang berkuasa saat itu.

Kedudukan CIA dalam pemerintahan AS mengalami perubahan signifikan pasca ditandatanganinya Undang-Undang Reformasi Intelijen dan Pencegahan Terorisme (the Intelligence Reform and Terrorism Prevention Act) pada 17 Desember 2004 oleh Presiden George W Bush. Bush yang sedikit kecewa dengan kinerja semua intelijen AS yang dianggap tidak bisa membendung peristiwa teror 9/11 membentuk komunitas intelijen nasional dan pusat kontraterorisme dengan anggota seluruh organisasi intelijen di AS. Wadah yang terbentuk itu diketuai oleh seorang Direktur Intelijen Nasional (Director of National Intelligence /DNI). Direktur CIA dengan demikian berada di bawah dan hams menyampaikan laporannya kepada Direktur DNI.

7wolu.blogspot.com
Salah satu ruangan NCS di kantor pusat CIA untuk counterterrorism

Kenyataannya, walau di bawah DNI, pengangkatan dan penghentian Direktur CIA tetap berada di tangan presiden. CIA juga dimungkinkan untuk berhubungan langsung dengan presiden tanpa melalui DNI. Struktur organisasi CIA hingga saat ini telah berubah sebanyak lima kali (atau enam kali jika platform tahun 1946 juga diikutkan). Perubahan struktur terjadi pada tiga pemerintahan terakhir. Yaitu masa pemerintahan Presiden Bill Clinton (tahun 1997 dan Desember 2000), pemerintahan Presiden George Walker Bush (tahun April 2004 dan November 2005) serta era Presiden Barack Obama (Mei 2009).

Central Intelligence Agency 7wolu.blogspot.com

Struktur terakhir seperti mengadopsi jalan tengah antara struktur sebelumnya. Struktur terbaru itu tidal( terlihat terlalu global seperti struktur tahun 1946, 1997 atau 2005. Namun is juga tidak serumit struktur tahun 2000 dan 2005. Saat ini, CIA memiliki empat direktorat ditambah satu direktorat lain-lain yang langsung di bawah direktur. Empat direktorat utamanya yaitu Direktorat Layanan Bawah Tanah Nasional (The National Clandestine Service/ NCS), Direktorat Intelijen, Direktorat Iptek dan Direktorat Pendukung. Keempatnya bekerja untuk mengumpulkan dan mengolah data yang masuk hingga menghasilkan sebuah informasi intelijen yang hasilnya akan disampaikan pada pejabat puncak AS. Satu direktorat lain-lain bertugas menangani hal-hal umum seperti humas dan publikasi, inspektur jenderal dan lainnya.

Bawah Tanah Nasional

Layanan Bawah Tanah Nasional atau National Clandestine Service (NCS) sesungguhnya adalah tempat bernaung para aktor lapangan atau biasa disebut mata-mata/ intel CIA. Dulunya direktorat ini disebut direktorat operasi. Tugas utamanya adalah mengumpulkan data-data intelijen dari negara lain yang seringkali menggunakan berbagai cara rahasia. Selain menggunakan berbagai peralatan, mereka juga menggerakkan sumber-sumber (manusia) rahasia yang biasa disebut human intelligence/ HUMINT, di negaranegara yang dituju. Agen CIA kadangkala melakukan berbagai macam cara untuk dapat merekrut para pengkhianat, termasuk menjebak mereka. Terutama pada beberapa orang yang dianggap bisa menjadi pemasok informasi utama.

Para “James Bond” ini adalah orang-orang yang berpendidikan baik dan menguasai beberapa bahasa. Bahkan pada beberapa kasus merupakan orang terbaik di bidangnya. Kadangkala mereka disusupkan ke korps diplomatik dan mempunyai jabatan yang tinggi. Biasanya mereka direkrut dengan pendekatan khusus sehingga orang-orang terdekatnya pun tidak mengetahui sepak terjangnya sebagai seorang agen intelijen. Loyalitas agen NCS harus kepada negara dan agensi (CIA). Loyalitas ini berada di atas loyalitas terhadap pribadi. Dalam beberapa penugasan yang sangat penting, mereka tidak dibekali tanda pengenal. Negara dan agensi akan menghapus file dan tidak mengakui keberadaan dirinya bila tertangkap.

Orang awam biasanya sulit membayangkan kehidupan pribadi seorang intel karena hidupnya selalu diselimuti penyamaran dan pengaburan informasi. Mereka cenderung soliter walaupun terlihat sering bepergian dan mengenal banyak orang. Orang yang tidak mempunyai intelegensia tinggi, berpendidikan dan pengetahuan yang luas seringkali gagal memerankan diri di direktorat ini. Untuk membantu pekerjaannya, agenagen tersebut dibekali berbagai peralatan yang dirancang khusus.

Dalam rezim Obama, struktur NCS mempunyai dua kelompok besar. Kelompok yang mengoordinasikan komunitas HUMINT dipisah dengan bagiari lain yang menangani beberapa hal seperti counterproliferation, counterterrorism, counteritelligence, divisi penanganan isu-isu regional dan transnasional serta divisi teknologi pendukung.

Direktorat Ilmu dan Teknologi

Pada dasarnya, Direktorat ini menciptakan, mengembangkan, menyesuaikan serta mengoperasikan teknologi untuk menunjang operasional direktorat lain terutama direktorat layanan klandestine. Operasional yang dimaksud mulai dari mengumpulkan data, menganalisis hingga membentuk sebuah informasi. Dalam beberapa kasus, terutama pada era Perang Dingin, teknologi dan peralatan ini juga berfungsi untuk melawan teknologi dan peralatan lawan. Jika diperlukan, staf direktorat ini juga turun ke lapangan membantu para agen NCS.

7wolu.blogspot.com

Karena bersifat teknis, direktorat ini hanya menerima pekerja yang mempunyai keahlian teknis. Di antaranya keahlian teknologi informasi, mesin dan fisika teknik. Pemrogram komputer, insinyur, peneliti dan analis sangat diutamakan. Direktorat ini juga melakukan kerjasama dengan berbagai kalangan yang disebut sebagai komunitas intelijen. Yaitu pihak militer, akademisi, laboratorium milik negara dan pihak swasta.

Direktorat Intelijen

Bisa dikatakan, di sinilah sebenarnya otak CIA. Tugas utama direktorat ini adalah menganalisa data-data yang dihasilkan NCS dengan dibantu Direktorat Iptek. Data-data tersebut dianalisis hingga menjadi sebuah informasi. Ada dua informasi penting sangat rahasia yang dihasilkan direktorat ini. Yaitu Tinjauan Intelijen Dunia (World Intelligence Review/ WIRe) dan Laporan Harian untuk Presiden (President’s Daily Brief/ PDB). WIRe adalah sebuah publikasi elektronik untuk pengambil keputusan senior, pejabat keamanan dan pejabat pemerintahan AS. WIRe juga disediakan untuk para pimpinan militer.

Sedangkan PDB merupakan informasi yang sangat-sangat penting dan bernilai tinggi. Status kerahasiaannya dijaga sangat ketat. PDB hanya diperuntukkan bagi presiden, wakil presiden dan, menteri-menteri yang diseleksi berdasarkan perintah presiden. PDB ini sangat penting karena adakalanya dipakai sebagai kebijakan pemerintah. Untuk itu tingkat kesahihannya sangat tinggi. Jika salah dalam menganalisa, akibat nya bisa fatal. Salah satu contoh kesalahan tersebut adalah laporan tentang adanya senjata pemusnah massal yang dimiliki Irak. Akibat laporan tersebut, bisa disaksikan hingga saat ini, bagaimana Irak diserbu karena dianggap membahayakan kepentingan AS dan dunia internasional.

Selain laporan rahasia, direktorat ini juga menerbitkan laporan tidak rahasia yang bisa diakses warganegara AS bahkan penduduk dunia karena diunggah dalam laman situs mereka. Ketidakrahasiaan ini karena hal itu dianggap sebagai salah satu hasil pekerjaan pegawai pemerintah yang digaji oleh pajak rakyatnya.

Laporan rahasia tersebut adalah laporan tahunan World Factbook yang berisi ringkasan menyeluruh dari 260 negara lain. Informasi yang disajikan berupa geografi, politik, demografi, ekonomi dan isu-isu militer.

Direktorat Pendukung

Untuk mendukung kerja tiga direktorat di atas, CIA juga membentuk direktorat pendukung atau biasa disebut direktorat Rumah Tangga. Selain mengurusi administrasi, mereka juga mempersiapkan segala sesuatu menyangkut logistik bagi semua orang di CIA. Tugas ini menjadi penting karena medan kerja anggota CIA yang melingkupi seluruh dunia. Kelancaran logistik dan administrasi akan membuat semua anggota CIA menjadi lebih aman dan nyaman dalam menjalankan tugas.

Selain direktorat pendukung yang berfungsi administrasi ini, CIA juga mempunyai bagianbagian lain yang langsung di bawah Direktur CIA. Bagianbagain ini di antaranya bagian perekrutan dan pelatihan, hubungan masyarakat dan bagian penghubung dengan pihak lain, terutama militer.

sumber : http://haxims.blogspot.com/2011/02/cia-central-intelligence-agency-history.html