Jumat, 18 Maret 2011 21:30:00 WIB
ANTASARI BICARA DARI BALIK PENJARA
“Saya tidak merasa didzalimi Bung Andy, tetapi saya sudah didzalimi!” Ujar Antasari ketika menjawab pertanyaan Andy F Noya.
“Termasuk tuduhan bahwa saya mempunyai hubungan khusus dengan seorang caddy, Rani Juliani, itu adalah bohong, itu hanya rekayasa polisi”,kata Antasari tegar. Menurut pria kelahiran Pangkalpinang 18 Maret 1953 itu, cerita itulah yang kemudian dijadikan pintu masuk mencopot dia dari jabatannya sebagai Ketua KPK dan menjebloskannya ke dalam penjara. Memang tuduhan yang dialamatkan ke Antasari Azhar ini tidak main-main, yaitu sebagai otak pembunuhan yang membuatnya ia diganjar hukuman 18 tahun penjara.
Konon jika Antasari mendekam di dalam penjara begitu lama, itu karena banyak aparat dan termasuk koleganya sendiri tidak senang dengan sepak terjang Antasari Azhar ketika menjabat sebagai Ketua KPK. Ketika menjabat sebagai Ketua KPK, Antasari Azhar telah menjebloskan beberapa “tahanan kakap”. Misalnya, Jaksa Urip Tri Gunawan yang ditangkap petugas KPK ketika sedang menerima suap. Konon tindakan KPK itu membuat Jaksa Agung kala itu Hendarman Soepandji marah besar kepada Antasari Azhar karena dinilai tidak solider kepada korp kejaksaan. Belum lagi, “ulahnya” yang menjadikan Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aulia Pohan sebagai tersangka dan harus masuk penjara. Konon, akibat keputusan Antasari Azhar yang membuat besan Presiden SBY harus masuk bui itu membuat “gerah” kalangan istana.
1. Antasari Azhar (AA), menyampaikan saat ini sedang menyusun proses PK
2. AA, kenapa kalau hanya untuk melengserkan saya harus mengorbankan nyawa orang lain?
3. Andy Noya (AN); Apa dosa anda?
4. Siapa yang merekayasa kasus saya? Saya tidak tepat untuk menduga-duga. Saya serahkan pada pengamatan publik
5. Ketika saya menanda tangani penahanan Deputy BI, Aulia Pohan yang besan SBY, saya lapor kepada Hatta Rajasa. Tidak ada kewajiban saya melapor ke SBY, biarkan proses hukum mengalir saja. Silahkan Hatta Rajasa menjawab. Dan saya tidak menyesal menanda tangani penahanan Aulia Pohan.
6. Penangkapan Jaksa Urip, yang membuat Jaksa Agung Hendarman Supanji marah besar dan kalau saya dianggap berkhianat kembali proses hukum mengalir
7. Dugaan suap kolega saya di KPK, saya tidak mau di KPK pembasmi koruptor malah menjadi tempat berlindung koruptor. Saya pergi ke Singapura bertemu Anggoro, saya selidiki sendiri dan saya rekam, ada satu orang yang menerima suap
8. Dugaan korupsi IT di KPU, yang katanya menyebabkan saya lengser, saya hanya menanya mengapa komisioner KPU tidak menggunakan alat, tetapi manual? Alat kan sudah dibeli kok gak dimanfaatkan? Nanti tahapan pemilu terganggu
9. Penyadapan KPK terhadap perwira2 Polri masalah upah pungut (samsat), sampai pemungutan ini berhenti karena proses pengusutan yang mencapai ratusan milyar
9. Keterangan ahli forensik Dr Muim Idris; mayat sudah dikerjain/tidak utuh dan pistol sebagai barang bukti macet, peluru dan senjata untuk pembunuhan tidak cocok. Baju korban tidak ada. Hp Nasrudin Zulkarnain tidak ada, katanya rusak untuk melihat sms yang katanya dari NZ kepada saya.
10. CCTV tidak bersuara, kenapa ada suara? Ya di setting? Apa motif merekam? Harusnya isi CCTV dibuka di pengadilan, siapa saja yang datang ke rumah Sigit.
Kesimpulan:
1. Kasus kematian NZ untuk mencopot dan menghukum saya
2. Siapa yang melakukan rekayasa ini?
3. Hikmahnya: Dimata hukum saya bersalah?
Dimata rakyat Indonesia saya tidak bersalah!!
4. Hidup adalah berfikir. Apa yang dialami sekarang adalah bekal.
5. Saya membuat 3 buku; kehidupan di penjara, autobiography dan proses hukum yang harus dibenahi
Sumber: Acara Kick Andy bersama Antasari Azhar-MetroTv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar